UKRIDA Lakukan Respons Kemanusiaan di Tapanuli Utara melalui Tim Darurat Bencana Sumatera

Publish by Humas  |  19 Desember 2025  |  10

all

UKRIDA melalui Tim Darurat Bencana Sumatera melakukan respons kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara

Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) melalui Tim Darurat Bencana Sumatera melakukan respons kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Respons ini dirancang secara bertahap dengan fokus pada pelayanan kesehatan, pendampingan psikososial, serta penguatan komunitas di titik-titik pengungsian yang relatif belum memperoleh layanan kesehatan secara optimal.

Kloter pertama Tim Darurat Bencana Sumatera UKRIDA tiba di Bandara Internasional Kualanamu pada 16 Desember 2025. Dari Medan, tim melanjutkan perjalanan darat menuju Tarutung. Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan yang belum memungkinkan untuk bermalam di sekitar lokasi terdampak, posko umum tim ditetapkan di Hotel Grand Kenari yang berjarak sekitar satu jam dari area bencana.

Pada 17 Desember 2025, tim melakukan koordinasi dengan relawan lokal, yakni Tim Relawan Tarutung yang dikoordinasikan oleh Bapak Jodi dan Tim Relawan Gerakan Pembumian Pancasila yang dipimpin oleh Bapak Antonius. Koordinasi ini bertujuan memetakan titik-titik pengungsian yang paling terdampak namun masih minim layanan kesehatan. “Kolaborasi dengan relawan lokal sangat penting agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan di lapangan,” ungkap salah satu anggota tim.

Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, tim melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik pengungsian. Salah satunya adalah titik pengungsian pusat di Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting. Di lokasi ini, tim bertemu dengan Kepala Desa Arnol Panggabean dan Bidan Desa, Ibu Sarma Gultom. Tim kemudian diizinkan melayani di beberapa titik pengungsian, termasuk HKBP Sibalanga dan wilayah Pagaran Lambung 1 hingga 4.

Di HKBP Sibalanga, tercatat 78 Kepala Keluarga mengungsi, dengan kelompok rentan yang terdiri dari lansia, ibu hamil dan menyusui, balita, serta anak-anak. Disepakati bahwa layanan yang diberikan meliputi penyuluhan kesehatan, pelayanan medis, serta pendampingan sosial bagi anak-anak. Kegiatan pendampingan anak direncanakan berlangsung pada Minggu, 21 Desember 2025.

Tim juga menjangkau Desa Pagaran Lambung 1 yang memiliki dua titik pengungsian utama, yakni di Gereja HKI dan SD Negeri. Di sela peninjauan, tim berkesempatan bertemu dengan Bupati setempat yang tengah meninjau wilayah terisolasi. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran Tim UKRIDA yang turut memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat kami,” ujar Bupati.

Tim Darurat Bencana Sumatera UKRIDA terdiri dari dosen, alumni, tenaga kesehatan, psikolog, dan mahasiswa yang bersinergi memberikan layanan terbaik. Laporan ini merupakan catatan awal yang akan terus diperbarui seiring perkembangan kegiatan di lapangan.

UKRIDA yang di semangati moto Lead to Impact, mengajak seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas untuk terus mengikuti pembaruan informasi serta menyertakan seluruh proses pelayanan ini dalam doa, kiranya setiap upaya yang dilakukan membawa pemulihan, pengharapan, dan kekuatan bagi para penyintas bencana.

 

Dewi Kumalasari - Unit Protokoler & Humas