×
UKRIDA Virtual

Diseminasi Hasil Penelitian: Pengalaman Wanita Muda Pasca-Stroke

Publish by Humas  |  04 November 2025  |  20

all keperawatan

LPPM UKRIDA menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian Doktoral oleh Ns. Dame Elysabeth Tuty Arna Uly Tarihoran, M.Kep., Sp.Kep.MB., Ph.D., seorang Associate Professor dan Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Ners FKIK UKRIDA, pada Jumat, 31 Oktober 2025

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian Doktoral oleh Ns. Dame Elysabeth Tuty Arna Uly Tarihoran, M.Kep., Sp.Kep.MB., Ph.D., seorang Associate Professor dan Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Ners FKIK UKRIDA, pada Jumat, 31 Oktober 2025, secara daring melalui Zoom Meeting.

Kegiatan ini dipandu oleh Ns. Malianti Silalahi, M.Kep., Sp.Kep.J. sebagai moderator dan menjadi wujud nyata komitmen Prodi Ners UKRIDA dalam melahirkan perawat profesional yang unggul, berwawasan global, serta memiliki nilai caring dalam praktik keperawatan medikal-bedah, khususnya di bidang penyakit kronis.

Pada Desember 2024, Ns. Dame Elysabeth menyelesaikan studi doktoralnya di University of Auckland, New Zealand, dengan judul disertasi “Pengalaman Wanita Muda Pasca-Stroke.”
Penelitian ini mengungkap perjalanan fisik dan emosional perempuan muda yang mengalami stroke, serta bagaimana mereka beradaptasi menghadapi berbagai keterbatasan dan tekanan sosial setelah diagnosis. Banyak dari mereka mengalami kesulitan menerima kenyataan tersebut karena sebelumnya menjalani gaya hidup yang sehat. Namun demikian, penelitian ini menemukan adanya faktor risiko yang berkaitan dengan sistem reproduksi perempuan, seperti kehamilan, preeklamsia, penggunaan kontrasepsi hormonal, terapi hormon, dan gangguan irama jantung (fibrilasi atrium), yang berkontribusi terhadap terjadinya stroke pada usia muda.

Secara global, stroke bukan lagi penyakit yang identik dengan lansia. Setiap tahun tercatat sekitar 12,2 juta kasus baru, atau setara dengan satu kasus setiap tiga detik, sementara lebih dari 101 juta orang hidup dengan dampaknya. Sekitar 63% kasus stroke bahkan terjadi pada individu berusia di bawah 70 tahun. Selain faktor gaya hidup, kondisi biologis dan hormonal yang khas pada perempuan menjadikan risiko stroke pada wanita muda semakin kompleks. Gejala yang sering kali tidak khas seperti pusing, sakit kepala, mual, muntah, dan gangguan kognitif menyebabkan diagnosis kerap terlambat sehingga penanganan menjadi kurang optimal.

Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan interpretif konstruksionis, melalui diskusi kelompok terarah (FGD) dan wawancara mendalam guna menggali pengalaman serta kebutuhan wanita muda penyintas stroke. Proses penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan berkesinambungan.

Pada tahap pertama, peneliti mengeksplorasi pengalaman pribadi para penyintas untuk memahami perubahan fisik, emosional, dan sosial yang mereka alami pasca-stroke.


Selanjutnya, pada tahap kedua, penelitian melibatkan tenaga kesehatan untuk memperoleh pandangan profesional mengenai bentuk rehabilitasi yang ideal dan dukungan berkelanjutan yang dibutuhkan. Kemudian, pada tahap ketiga dan keempat, seluruh hasil temuan diintegrasikan untuk menelaah preferensi rehabilitasi dan mengembangkan kerangka kerja rehabilitasi stroke dengan pendekatan personal, holistik, interdisipliner, dan berkelanjutan. Dari proses ini lahirlah model inovatif MENTOR HUB, sebuah kerangka rehabilitasi yang menempatkan pasien sebagai pusat pemulihan.

Seluruh tahapan penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah internasional bereputasi, sehingga memperkuat kontribusi terhadap pengembangan praktik keperawatan berbasis bukti dan kebijakan rehabilitasi stroke yang lebih inklusif bagi perempuan muda. Model MENTOR HUB (Monitoring, Education, Navigation, Tools, Online, Recovery, Holistic, User-centered, Be-continuous) menekankan kesinambungan dukungan fisik, emosional, sosial, dan spiritual, serta pentingnya kolaborasi antara pasien, tenaga kesehatan, dan keluarga dalam proses pemulihan.

Melalui kegiatan diseminasi yang diusung dengan semangat Lead to Impact,UKRIDA menegaskan komitmennya untuk terus memperluas wawasan ilmiah dan memperkuat peran keperawatan yang humanis, berbasis bukti, serta berorientasi pada kebutuhan nyata pasien. 

 

Madeleine Natasya - Unit Pemasaran Humas & Admisi