×
UKRIDA Virtual

FPsi UKRIDA Ajak Gen Z Siapkan Pensiun Bahagia Sejak Dini bersama Dr. Antonius Tanan dari Ciputra Grup

Publish by Humas  |  03 November 2025  |  24

all psikologi

Fakultas Psikologi (FPsi) UKRIDA kembali menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Bukan Akhir, Tapi Awal: Menjalani Karier, dan Pensiun dengan Bahagia”. Kuliah umum

Fakultas Psikologi (FPsi) UKRIDA kembali menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Bukan Akhir, Tapi Awal: Menjalani Karier, dan Pensiun dengan Bahagia”. Kuliah umum tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Ir. Antonius Tanan, M.B.A, M.SC., M.A, Direktur Ciputra Grup dan Dekan Fakultas Psikologi UKRIDA, William Gunawan, S.Psi., M.Min., M.Si., Ph.D., CLC. Kegiatan tersebut turut mengundang civitas academica UKRIDA, termasuk beberapa staf yang segera memasuki masa pensiun. Kuliah tamu diadakan pada Rabu, 30 Oktober 2025 di Lantai 5, Kampus I UKRIDA. 

Pada kesempatan tersebut, Dekan sekaligus Dosen Psikologi Karier Dasar dan Psikologi Karier Lanjutan di Fakultas Psikologi UKRIDA membagikan potret generasi muda Indonesia yang cukup mengkhawatirkan, “Menurut data terbaru dari World Bank, tahun 2025 ini anak muda sulit mendapatkan pekerjaan. Sementara itu, jumlah anak muda Indonesia usia 15 sampai 24 yang tidak bekerja tertinggi ke-2 setelah Cina,” ungkapnya. Beliau menyampaikan bahwa fakta-fakta tersebut tentunya perlu membuat para mahasiswa yang merupakan Generasi Z untuk dapat mempersiapkan masa depan termasuk masa pensiun sebaik-baiknya. 

Lebih lanjut, beliau membagikan beberapa beberapa hasil penelitian yang mencakup konsep career development theory, Generativity, pension readiness dan sembilan dimensi wellbeing dari pekerja senior, menjadi konsep utama yang perlu dipertimbangkan untuk mempersiapkan masa depan. Ia juga menjelaskan pentingnya para senior membangun sumber daya berupa dukungan sosial yang menjadi rahasia hidup bahagia dan panjang umur bagi paraCentenarian (lansia produktif yang melebihi usia 100 tahun) di Jepang sebagaimana dicatat dalam buku Ikigai dari Garcia & Miraless. “Individu yang memiliki lebih banyak sumberdaya sebelum pensiun lebih sejahtera di masa pensiun,” jelasnya. Dalam hal ini, individu dengan lebih banyak memiliki kegiatan religius, kesehatan, finansial, kegiatan sosial dan psikologi sebelum masa pensiun, ternyata mendapatkan lebih banyak sumberdaya di masa tersebut yang kemudian berdampak positif pada masa pensiun.

Sementara itu, Dr. Antonius membagikan penelitian tentang aspek yang berkontribusi terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seiring bertambahnya usia menurut Harvard Study Of Adult Development. ”Penelitian yang telah dilakukan selama 70 tahun ini menghasilkan bahwa IQ dan latar belakang keluarga kaya tidak menentukan kebahagiaan, ujar Dr. Antonius. Ia menjelaskan dua aspek yang sebenarnya berperan penting, pertama ialah cinta kasih, dan yang kedua adalah menemukan cara untuk menghadapi kehidupan yang tidak mengenyahkan cinta kasih.Dr. Antonius yang juga merupakan seorang praktisi career development juga menyampaikan bahwa, "Kerja di masa pensiun itu baik dan menyenangkan. Perlu ada karier kedua, yaitu pekerjaan yang saya suka, di waktu yang saya suka, bersama dengan orang yang saya suka, dan tentunya itu sudah saya siapkan sejak dini." Menurutnya, berdaya dan tetap memiliki peran yang relevan dalam masa lansia merupakan bagian untuk mensejahterakan kehidupan di masa tersebut. Sebagai penutup, Dr. Antonius membagikan kiat bagi generasi muda untuk mempersiapkan masa lansia sebaik mungkin di tengah inflasi yang tidak menentu. "Menurut saya, penting untuk belajar investasi bahkan 30 tahun sebelum menuju lansia, investasi diri dengan meningkatkan kemampuan untuk mempersiapkan karier kedua setelah memasuki masa pensiun, dan mengembangkan kemampuan entrepreneurship," jelasnya. UKRIDA dengan semangat “Lead to Impact” terus berupaya mempersiapkan karier terbaik bagi seluruh civitasnya.

 

Madeleine Natasya - Unit Pemasaran Humas & Admisi